Nur Muhammad

 

Nur Muhammad (Cahaya Muhammad) adalah konsep metafisik dan spiritual dalam Islam yang merujuk pada cahaya pertama yang diciptakan oleh Allah

Artikel mengenai Nur Muhammad, sebuah konsep penting dalam tradisi mistik Islam, khususnya dalam tasawuf:

Pengertian Nur Muhammad

Nur Muhammad (Cahaya Muhammad) adalah konsep metafisik dan spiritual dalam Islam yang merujuk pada cahaya pertama yang diciptakan oleh Allah sebelum seluruh ciptaan lainnya. Konsep ini berkembang terutama dalam tradisi tasawuf (mistisisme Islam) dan beberapa aliran dalam Islam seperti Sufi dan Syiah.

Menurut doktrin ini, Nur Muhammad merupakan esensi murni dari Nabi Muhammad SAW yang sudah ada bahkan sebelum beliau lahir secara fisik ke dunia. Nur ini diyakini sebagai perantara penciptaan seluruh alam semesta. Artinya, Allah menciptakan segala sesuatu melalui Nur Muhammad.

Asal-Usul Konsep

Konsep Nur Muhammad tidak secara eksplisit disebutkan dalam Al-Qur’an, namun sering dikaitkan dengan berbagai hadis dan interpretasi para ulama tasawuf. Salah satu hadis yang sering dikutip adalah:

“Awal dari apa yang Allah ciptakan adalah cahayaku.”

(Hadis ini statusnya diperdebatkan di kalangan ulama hadis, tetapi sangat berpengaruh dalam teologi Sufi.)

Makna Filosofis dan Spiritualitas

Dalam pandangan Sufi, Nur Muhammad dianggap sebagai:

1. Asal Usul Segala Ciptaan

Semua makhluk dan seluruh alam semesta berasal dari Nur Muhammad. Ia adalah bentuk paling sempurna dari eksistensi yang memancar ke dalam seluruh ciptaan.

2. Perantara Ilahi

Nur ini menjadi wasilah (perantara) antara Tuhan dan makhluk. Sebagaimana cahaya memudahkan penglihatan, Nur Muhammad memudahkan makhluk untuk mengenal Tuhan.

3. Simbol Kesempurnaan

Nur Muhammad mencerminkan sifat-sifat sempurna Allah SWT dalam bentuk yang bisa didekati oleh makhluk. Dalam hal ini, Nabi Muhammad SAW adalah manifestasi tertinggi dari rahmat dan cahaya Tuhan di dunia.

Pandangan Para Tokoh Tasawuf

Beberapa tokoh sufi besar yang membahas tentang Nur Muhammad antara lain:

Jalaluddin Rumi

Ia menyebutkan bahwa cinta dan cahaya Muhammad adalah inti dari segala sesuatu. Dalam puisinya, Rumi sering menggambarkan Nur Muhammad sebagai ruh alam semesta.

Ibnu Arabi

Dalam doktrin “Insan Kamil” (Manusia Sempurna), Ibnu Arabi memandang Nabi Muhammad sebagai manifestasi tertinggi dari Nur Ilahi, yang menjadi cerminan sempurna nama dan sifat Tuhan.

Al-Hallaj dan Al-Ghazali

Kedua tokoh ini, meskipun dengan pendekatan yang berbeda, mengakui pentingnya kedudukan spiritual Nabi Muhammad dalam struktur kosmis penciptaan.

Perbedaan Pandangan

Walaupun konsep ini diterima luas dalam kalangan tasawuf, tidak semua ulama sepakat. Sebagian ulama kalangan salafi atau ahlus sunnah yang lebih tekstualis menganggap konsep Nur Muhammad sebagai bid’ah atau tidak memiliki dasar kuat dalam Al-Qur’an dan Sunnah shahih.

Namun bagi para pencari spiritual, Nur Muhammad adalah simbol dari cinta ilahi, asal mula ruhani, dan petunjuk menuju makrifatullah (pengenalan hakiki terhadap Allah).

Penutup

Nur Muhammad bukan sekadar cahaya dalam makna fisik, tetapi sebuah realitas spiritual terdalam yang menjadi sumber dan arah bagi eksistensi manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, mencintai Rasulullah, mengikuti sunnah beliau, dan meneladani akhlaknya dianggap sebagai bentuk nyata dari menyambut dan menelusuri jejak Nur Muhammad dalam diri setiap manusia.

By : Al Khamidy

Lebih baru Lebih lama